Banyak orang berkeluh: “Saya sudah rutin sedekah, kok rizki tak juga datang?” Banyak juga yang berujar: “Saya sudah minta ridho orang tua, tapi kok bisnisnya hasilnya masih pas-pasan melulu?” Nah, ada yang lebih seru lagi, ada yang protes “Saya sholat dhuha gak pernah telat tapi rizki kok masih seret?”
Perlu dipahami bahwa sedekah, ridho orang tua, dhuha dan lain-lain itu hanyalah ‘pelicin’ datangnya rizki. Anda harus terlebih dahulu menciptakan jalan untuk lewatnya rizki. Selalu tanyakan pada diri Anda, “Melalui jalan apa kira-kira Sang Maha Pemberi Rizki menggelontorkan rizkinya kepada saya?”
Tanyakan juga pada diri Anda, “Bila melalui pekerjaan saat ini, pantaskah saya meminta rizki dalam bentuk uang senilai satu milyar padahal saya bergaji di bawah 10 juta setiap bulan?” Kalau jawabnya “tidak pantas”, lanjutkan pertanyaannya, “Kira-kira jalan apa yang perlu saya ciptakan agar pantas dan cukup menampung uang sebanyak itu?”
Bagi Anda yang berbisnis, ajukanlah pertanyaan, “Apakah bisnis saya sudah siap mengelola dana yang berlimpah? Wadah apa yang perlu saya siapkan bila Allah menggelontokan dana yang berlimpah? Apakah saya sudah menyiapkan jejaring dan juga SDM yang siap mengelola dana besar?”
Ayo ciptakan banyak jalan agar rizki yang datang bisa memilih lewat jalan mana rizki bisa datang kepada Anda. Jangan berharap rizki besar bila jalan yang Anda siapkan adalah “jalan setapak”. Kecuali, bila Anda memang sadar memilih jalan setapak tetapi jumlahnya sangat banyak dan ada dimana-mana.
Mari merenung sejenak, “Kira-kira jalan utama mana yang bisa saya andalkan untuk datangnya rizki yang berlimpah? Selain itu, jalur alternatif mana saja yang bisa menjadi jalan rizki sampai ke tangan saya? Dan, jalan setapak mana yang itu juga memperlancar aliran rizki lancar datang meghampiri saya?”
Bila Anda tidak menciptakan jalannya, jangan berharap Anda mendapatkan rizki dalam jumlah yang berlimpah. Ayo segera ciptakan jalan itu.
Sumber:
