header image

Musyafir dan Tembok Roboh

Posted by: | July 21, 2011 Comments Off on Musyafir dan Tembok Roboh |

Seorang musyafir dalam perjalanannya melihat dan menemukan sebuah tembok yang hampir roboh. Sebuah tembok yang condong posisinya, yang mungkin dengan terpaan angin pasti roboh. Dia tidak tahu penyebab tembok itu akan roboh, apakah karena pondasinya yang tidak kokoh, atau karena struktur bangunannya yang tidak baik, atau karena memang kualitas bahan bangunannya yang tidak bagus.

Musyafir, karena iba dan ingin melihat tembok itu tetap berdiri kuat, berusaha memberikan bantuan. Dia coba membangunkan tiang tiang penyangga ‘motivasi’ agar selalu tegak berdiri, dia juga menambahakan semen ‘semangat hidup’ agar tetap terekat kuat dalam struktur bangunannya.

Musyafir bersungguh-sungguh ingin menyaksikan tembok tersebut tetap berdiri. Walaupun dia harus kehilangan waktunya untuk melanjutkan perjalanan. Walaupun mungkin posisi tembok tidak akan bisa tegak lurus seperti awalnya, walaupun harus diperkuat lagi pondasinya, walaupun harus diganti beberapa bahan bangunannya. Tapi, musyafir yakin bila tembok itu pasti akan bisa bertahan dan berdiri.

Tapi….disaat yang sama, musyafir melihat ada orang lain yang mencoba menggali lubang di sekitar tembok itu. Menggali dan terus menggali, tanpa mau tahu bila tembok itu akan roboh. Penggali itu mungkin akan senang bila tembok itu roboh, karena ia bisa mengambil batu batanya, mengambil sisa bahan bangunan tembok itu.

Musyafir melihat semuanya. Dia ragu apakah dia masih mampu untuk terus berusaha menegakkan tembok itu. Sebagai manusia biasa, musyafir tidak mempunyai kemampuan apa-apa, kecuali dia harus segera pergi dari tempat itu, menghindar, menjauh, agar tidak terkena reruntuhan tembok itu.

Mungkin tembok itu akan segera runtuh sepeninggal musyafir. Walaupun dihatinya terasa tidak tega meninggalkan tembok itu, tidak rela melihat tembok itu roboh, tetapi dia tetap berdoa :
“Walaupum tembok itu tlah roboh, walaupun tiang-tiang penyangganya tlah patah, walaupun bahan bangunannya tlah hancur menjadi puing; semoga masih ada semen-semen ‘perekat semangat hidup’ untuk tetap bertahan dalam kehancuran…

Walaupun itu semua….sia-sia….

Dalam perjalanan pulang, 21 Juli 2010
Allah..please lead me to Your way…don’t leave me in lost

under: Curahan Hati

Categories