Ketika hati telah mengatakan, ”aku percaya padamu”, itu berarti separuh jiwa telah diserahkan. Tak ada lagi tirai, tak ada lagi sekat, tak ada lagi penghalang untuk mencurahkan segala rasa. Meski tak sempat terucap, tapi hati tlah saling mengerti.
Bagaikan sebuah cawan, air akan menumpahkan diri seutuhnya kedalam wadah itu. Dan berharap bisa selamanya berada disana, saling memberi, saling menerima, saling menjaga. Tak terbiaskan lagi rasa gundah ketika dipaksa menyerah, karena ada saung kepecayaan yang siap menaungi teriknya kehidupan.
Kepercayaan, sebuah coretan tinta emas dalam hati. Memilikinya, bagaikan mendekap ribuan harta berharga.
Tapi…semua akan pudar, seiring keinginan pribadi untuk menggapai tujuan. Walau…itu hanya sekedar pelarian.
Kepercayaan begitu susah didapat, namun akan sangat mudah terhempas;
Ketika janji tlah teringkari…
Ketika kesepakatan tlah terabaikan…
Ketika rahasia tak lagi terjaga…
Ketika kebersamaan hanya menjadi sebuah posisi…
Maka, biarkan semua berjalan sesuai kehendak hati. Apa yang selama ini mengikat asa, biarkan pergi bersama perihnya terkhianati…
Berusaha menahan diri, menunggu hingga hadir ruang berikutnya.
End of August, 2011
>>Jika Kepercayaan tlah dihempas, tak kan mungkin mendapatkan kebahagiaan sejati
>>Mengingatkan diri, tak mudah menemukan separuh jiwa yang abadi
Arti Sebuah Kepercayaan
Posted by: Ahmad Sulaiman | August 28, 2011 Comments Off on Arti Sebuah Kepercayaan |
under: Curahan Hati