header image

Cinta Abadi dan Cinta Mudah Sirna

Posted by: | October 11, 2011 Comments Off on Cinta Abadi dan Cinta Mudah Sirna |

Banyak diantara kita yang memiliki pengharapan mendapatkan cinta sejati dari pasangan. Cinta yang tidak akan pudar, tidak lekang oleh waktu. Namun ternyata banyak juga diantara kita yang salah memperlakukan cinta itu.

Cinta Mudah Sirna

Kenapa cinta yang membawa kebahagiaan pada pasangan menjadi begitu mudah sirna? Cinta yang demikian cepat pudar dan akhirnya lenyap dimakan waktu, karena cinta ini akan mengambil suatu syarat untuk diberikannya cinta. Artinya cinta itu tidak tulus, ada pamrih dibalik itu. Cinta ini biasanya diawali kata “karena” atau kata “kalau“:
Karena kamu cantik, maka aku mencintaimu!
Karena kamu seorang direktur, maka saya mencintaimu!
Kalau kamu cinta saya, maka kamu seharusnya memenuhi kebutuhan saya!
Kalau kamu cinta saya, maka kamu selalu memperhatikan saya!

Banyaknya pasangan yang membekali diri untuk hidup bersama dengan cinta berawalan “karena” atau “kalau“, maka keluhan yang paling sering terdengar adalah “serumah, tapi terasa asing” dan “setempat tidur, tapi terasa sendiri“.

Cinta Abadi

Cinta bisa abadi dan penuh toleransi jika sudah melebur dan berubah menjadi cinta tulus dan ikhlas. Cinta ini akan selalu menghargai keberadaan pasangan, tanpa memberikan syarat apapun. Cinta ini dimulai dengan kata “walau” atau “walaupun“:

Walaupun hidup kita kekurangan, tetapi saya tetap mencintaimu!
Walau kamu sekarang di-PHK, saya tetap mencintaimu!
Walau sekarang kulitmu sudah keriput, aku tetap mencintaimu!

Cinta “karena” dan cinta “kalau” mudah pudar dan luntur. Berbeda dengan cinta “walaupun” atau “walau” yang penuh toleransi, penuh pengertian, bahkan penuh maaf atas apa yang terjadi pada pasangan kita.

Kita akan mampu berkata, “Walau kamu menyakiti saya, tetapi saya tetap menyayangimu.

Pilihan ada pada diri kita sendiri, apakah akan mengambil cinta ”karena” atau ”kalau”…atauuu memperjuangkan cinta ”walaupun” atau ”walau”.

Moral Cerita:
Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan.
Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan untuk kita.

Sumber:
http://asia.groups.yahoo.com/group/mpnr-b-uny-2011/

under: Inspirasi Hidup, Renungan

Categories